Terbiasa dengan pagi bintaro yang cukup membakar ternyata menjadi masalah serius ketika memasuki environment baru apalagi environment daerah cibodas, bogor. Acara makrab kelas di vila TNI cibodas kemarin membuktikannya.
Pagi yang cukup tenang dengan udaranya yang menusuk membuat saya meninggalkan kebiasaan mahasiswa di pagi hari, tidur. Naik ke lantai atas, duduk di atap menghadap mentari pagi. Mirip bunga matahari rasanya.
Dan seperti halnya momen memorable lain, sepotong nikotin pastinya tidak akan cukup membantu. Merusak suasana malah. Jadi saya putuskan untuk memainkan gitar saja.
Sambil tetap mengusap tangan seolah seperti sedang berdoa, begitu kata teman yang nge-take foto tersebut, melodi sederhana pun saya mainkan dengan tangan yang mati rasa. Perlahan tapi pasti, as the sun goes up teman-teman yang lain pun ikut meramaikan suasana. Dan perlahan tapi pasti pula melodi serta tempo musik pun meningkat. Dan dengan sendirinya udara dingin yang menusuk pun secara sadar diri go away.
Same stories, different people, unique experiences.
Cuma sekedar makrab biasa, dengan teman-teman baru tentunya tapi menyuguhkan pengalaman yang tetap berkesan. Well, setidaknya itu yang saya rasakan. Interaksi antar manusia yang tidak mungkin bisa dirumuskan menjadi faktor utama dari keunikan makrab kali ini.
Dan seperti kata pepatah, "succes is a process not a destination". Bukan bagaimana acara berkahir karena akhir dari sebuah acara pastinya adalah rasa lelah, bukan pula apa yang kita peroleh phisically karena oleh-oleh pun toh esensinya hanya berupa makanan. Bagaimana kita menghabiskan waktu bersama, interaksi antar sesama baik suka maupun duka itu yang utama.
Last, mengutip kata-kata di lembar award makrab "Terima kasis atas kebersamaan dan kerjasama selama ini..." friends - Diploma III - 3D Akuntansi STAN 2010/2011. Thanks for everything.
0 comments:
Posting Komentar