CHAPTER XVII
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
HAKEKAT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Fungsi-fungsi usaha yang terdapat pada siklus perolehan dan pembayaran :
- Fungsi Pemrosesan Order Pembelian
Dokumen yang berhubungan :
- Permintaan pembelian (purchase requisition).
- Order pembelian (purchase order).
Pengendalian intern :
- Adanya otorisasi yang memadai untuk perolehan untuk menjamin bahwa barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan kepentingan perusahaan dan mencegah pembelian barang yang tidak diperlukan atau pembelian yang berlebihan.
- Adanya pengajuan order untuk membeli barang dan jasa.
- Order pembelian harus prenumbered dan harus mempunyai kolom dan ruang yang cukup untuk meminimumkan kemungkinan penghilangan yang tidak disengaja pada formulir tsb. saat barang diorder.
- Tanggung jawab otorisasi perolehan dan penerimaan barang bukan dibagian pembelian.
- Fungsi Penerimaan Barang dan Jasa
Dokumen yang berhubungan :
- Laporan penerimaan barang (receiving report).
Pengendalian intern :
- Barang diawasi secara fisik sejak saat diterima sampai digunakan.
- Dilakukan penelitian atas deskripsi, jumlah, saat kedatangan serta kondisi barang saat barang diterima.
- Pegawai dibagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan akuntansi.
- Catatan akuntansi hendaknya memindahkan tanggung jawab barang tersebut dari bagian penerimaan ke gudang dan selanjutnya dari gudang ke pabrik.
- Fungsi Pengakuan Kewajiban
Dokumen yang berhubungan :
- Jurnal perolehan (acquisition journal).
- Nota debet (debet note).
- Laporan ikhtisar perolehan (summary acquisition report).
- Voucher.
- Faktur pemasok (vendor invoice).
- Berkas induk hutang usaha (account payable master file).
- Neraca saldo hutang usaha (account payable trial balance).
Pengendalian Intern :
- Adanya dokumen dan catatan yang memadai, prosedur penanganan catatan yang memadai.
- Adanya pengecekan yang independen atas pelaksanaan.
- Adanya persyaratan bahwa pegawai yang mencatat perolehan tidak mempunyai akses pada kas, efek-efek dan aktiva lainnya.
- Fungsi Pemrosesan dan Pencatatan Kas
Dokumen yang berhubungan :
- Cek.
- Jurnal pengeluaran kas (cash disbursements journal).
Pengendalian Intern :
- Adanya penandatanganan setiap cek oleh orang dengan otorisasi yang memadai.
- Pemisahan tanggung jawab antara penandatangan cek dengan pelaksana fungsi hutang usaha
- Adanya pemerikasaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatangan cek saat cek ditandatangani.
- Cek seharusnya prenumbered dan dicetak diatas kertas khusus sehingga sulit mengganti nama penerima dan jumlahnya.
- Adanya pengawasan fisik atas cek yang belum diisi, dibatalkan dan yang sudah ditandatangani
- Setiap dokumen pendukung dibubuhi nomor cek untuk mencegah penggunaan ulang dokumen tersebut sebagai pendukung terhadap cek lain.
PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
- Pengujian atas Perolehan ( test of acquisition )
Berkaitan dengan 3 fungsi yaitu
- Fungsi pemrosesan order pembelian.
- Fungsi penerimaan barang dan jasa.
- Fungsi pengakuan kewajiban.
- Pengujian atas pembayaran ( test of payment )
Berkaitan dengan fungsi pemrosesan dan pencatatan pengeluaran kas.
Ikhtisar tujuan audit, pengendalian intern, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk perolehan
Tujuan Audit | Pengendalian Intern Kunci | Pengujian atas Pengendalian | Pengujian Substantif atas Transaksi |
Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, sesuai dengan kepentingan klien (Existence) |
|
|
|
Transaksi perolehan yang ada telah dicatat ( Completeness ) |
|
|
|
Transaksi perolehan telah dicatat dengan benar ( Accuracy ) |
|
|
|
Transaksi perolehan diklasifikasi dengan memadai ( Classification ) |
| Periksa pedoman prosedur dan bagan akun. | Bandingkan klasifikasi dengan bagan akun dengan mengacu pada faktur pembelian. |
Transaksi perolehan dicatat secara tepat waktu ( Timing ) |
|
| Bandingkan tanggal dari lap. Penerimaan barang dan faktur pembeliandengan tanggal dalam jurnal perolehan. |
Transaksi perolehan dimasukkan ke dalam berkas induk hutang usaha dan persediaan, dan diikhtisarkan dng. Memadai (Posting and Summarization ) |
|
| Uji akurasi klerikal dengan memeriksa penjumlahan ke bawah dan menelusuri posting ke buku besar dan berkas induk hutang usaha dan persediaan. |
Ikhtisar tujuan audit, pengendalian intern, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
Tujuan Audit | Pengendalian Intern Kunci | Pengujian atas Pengendalian | Pengujian Substantif atas Transaksi |
Pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang secara aktual diterima. (Existence) |
|
|
|
Transaksi pengeluaran kas yang ada telah dicatat. ( Completeness ) |
|
| Rekonsiliasi pengeluaran kas yang dicatat dengan pengeluaran kas dalam rekening koran.(pembuktian penerimaan kas). |
Transaksi pengeluaran kas telah dicatat dengan benar. ( Accuracy ) |
|
|
|
Transaksi pengeluaran kas diklasifikasikan dengan semestinya. ( Classification ) |
|
| Bandingkan klasifikasi dengan bagan akun dengan mengacu pada faktur pembelian dan jurnal perolehan. |
Transaksi pengeluaran kas dicatat dengan tepat waktu. ( Timing ) |
|
|
|
Transaksi pengeluaran kas dimasukkan dalam berkas induk hutang usaha dan diikhtisarkan dg.semestinya. (Posting and Summarization ) |
|
| Uji akurasi klerikal dengan memeriksa penjumlahan ke bawah jurnal dan menelusuri postingnya ke buku besar dan berkas induk hutang usaha. |
HUTANG USAHA
Hakekat Hutang Usaha
- Hutang usaha adalah kewajiban yang belum dibayarkan untuk barang dan jasa yang diterima dalam kegiatan usaha normal perusahaan.
- Hutang usaha sangat material sehingga mengandung risiko bawaan. Oleh karena itu, pengujian terinci atas saldo hutang usaha seringkali perlu diperluas.
Pengendalian Intern
- Jika SPI klien telah efektif atas pencatatan dan pembayaran untuk perolehan, maka verifikasi atas utang usaha hanya membutuhkan sedikit upaya audit.
- Jika SPI klien kurang efektif, diperlukan pengujian terinci atas atas saldo hutang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah hutang usaha disajikan secara memadai pada tanggal neraca.
Prosedur Analitis
Prosedur Analitis untuk Siklus perolehan dan Pembayaran
Prosedur Analitis | Kekeliruan yang Mungkin |
Bandingkan saldo akun beban terkait dengan tahun lalu | Salah saji hutang usaha dan beban |
Telaah daftar hutang usaha untuk hutang yang tidak biasa, hutang ke bukan pemasok, dan hutang berbunga. | Kekeliruan klasifikasi untuk kewajiban non dagang |
Bandingkan hutang usaha individual dengan tahun lalu | Hutang yang tidak dicatat atau hutang yang tidak absah, atau salah saji. |
Hitung rasio seperti pembelian dibagi hutang usaha, dan hutang usaha dibagi kewajiban lancar | Hutang yang tidak dicatat atau hutang yang tidak absah, atau salah saji. |
Tujuan Audit untuk Pengujian Terinci atas Saldo untuk Hutang Usaha
Tujuan Spesifik Audit dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Hutang Usaha
Tujuan Spesifik Audit | Prosedur Pengujian Terinci Atas Saldo | Komentar |
Hutang usaha dalam daftar hutang usaha cocok dengan berkas induk terkait, dan totalnya dijumlahkan dengan benar dan cocok dengan buku besar (detail tie-in) |
| Kecuali pengendalian lemah, penelusuran ke berkas induk seharusnya dibatasi. |
Hutang usaha dalam daftar hutang usaha benar-benar ada (existence) |
| Kurang mendapat perhatian karena perhatian utama adah dengan kurang saji. |
Hutang usaha yang ada terdapat dalam daftar hutang usaha (completeness ) | Laksanakan pengujian kewajiban yang lewat waktu | Merupakan pengujian audit yang penting untuk hutang usaha. |
Hutang usaha yang terdapat dalam daftar hutang usaha dihitung dengan benar (accuracy) | Laksanakan prosedur yang sama dengan yang digunakan untuk menguji keaabsahan dan kewajiban lewat waktu | Penekanan dalam prosedur ini untuk penilaian adalah dalam kurang saji daripada penghilangan. |
Hutang usaha dalam daftar hutang usaha diklasifikasikan dengan memadai (classification) | Telaah daftar dan berkas induk untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa, wesel tagih atau kewajiban dikenakan bunga lainnya, hutang jangka panjang dan saldo debit. | Pengetahuan bidang usaha klien menjadi penting untuk pengujian ini. |
Transaksi dalam siklus perolehan dan pembayaran dicatat dalam periode yang sesuai (cut off) |
| Merupakan pengujian audit yang penting dan disebut pengujian pisah batas. |
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah yang terhutang (obligations) | Periksa rekening pemasok dan konfirmasikan hutang usaha. | Bukan menjadi perhatian dalam audit hutang usaha |
Akun dalam siklus perolehan dan pembayaran diungkapkan dengan semestinya (presentation & disclosure) | Telaah L/K untuk meyakinkan bahwa kewajiban karena hubungan istimewa, jangka panjang, dan kewajiban dikenakan bunga telah dipisahkan. | Biasanya tidak menjadi masalah. |
PENGUJIAN KEWAJIBAN SUDAH LEWAT WAKTU
Prosedur audit untuk kewajiban yang sudah lewat waktu :
- Memeriksa dokumentasi yang mendasari setiap pengeluaran kas setelah tanggal neraca.
- Memeriksa dokumen yg mendasari tiap tagihan yg belum dibayarkan beberapa minggu setelah akhir tahun.
- Menelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhit tahun ke faktur pemasoknya.
- Menelusuri rekening tagihan pemasok yg menunjukkan saldo terhutang ke neraca saldo hutang usaha.
- Mengirim konfirmasi ke pemasok yang melakukan bisnis dengan klien.
Pengujian Pisah Batas ( cut off tests )
Bertujuan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca telah dimasukkan ke periode yang sesuai.
KEANDALAN BAHAN BUKTI
Jenis bahan bukti yang biasa untuk memverifikasi hutang usaha adalah faktur pemasok, laporan pemasok, dan konfirmasi.
Ukuran Sampel
Kondisi dimana uji petik variabel secara praktis dapat digunakan untuk menguji hutang usaha :
- Auditor merasa puas bahwa seluruh nama pemasok telah dimasukkan kedalam daftar hutang usaha walaupun kemungkinan ada yang dimasukkan dalam jumlah yang salah.penekanan dalam pengujian ini adalah keabsahan, penilaian dan klasifikasi.
- Auditor merasa puas bahwa semua hutang usaha pada tanggal neraca telah dibayarkansetelah akhir tahun.
0 comments:
Posting Komentar